Suseptibilitas Magnetik (Kerentanan Magnetik)


Kerentanan magnetik adalah pengukuran yang tidak merusak dan biaya efektif metode penentuan keberadaan besi tanah mineral di sedimen. Seluruh inti, individu atau endapan contoh, dihadapkan ke eksternal magnetic field yang menyebabkan sedimen menjadi magnetized menurut jumlah Fe tanah mineral hadir dalam sampel.
Kerentanan magnetik adalah ukuran kemudahan yang tertentu sedimen yang magnetized bila terkena magnetis ke lapangan. Kemudahan proses mengisikan maknit yang akhirnya berkaitan dengan konsentrasi dan komposisi (ukuran, bentuk dan mineralogi) dari bahan magnetizable didalam sampel. Setiap inti memiliki endapan downcore variasi per unit volume pada konsentrasi dan komposisi mineral magnetizable akan menghasilkan sebuah MS kurfa mencerminkan perubahan tersebut.
Dalam sistem, seluruh core akan dipindahkan secara bertahap (biasanya dalam 1cm) oleh trek motor melalui kelemahan loop (dari berbagai ukuran) di bidang magnetis yang dihasilkan dan yang rentan magnetizes sampel bahan (mineral atau mineraloids) dalam sedimen. Contoh yang kaya, per unit volume, di magnetizable zat tinggi akan menghasilkan pembacaan. Contoh yang miskin di magnetizable zat, atau berisi diamagnetic mineral, akan menghasilkan nilai-nilai negatif atau lebih rendah
Magnetizable mineral termasuk mineral ferromagnetic (sangat magnetizable) dan salah satu paramagnetic (cukupan magnetizable) mineral dan zat lainnya. Mantan termasuk magnetite, bijih besi, besi titanium oxides, pyrrhotite, maghemite, greigite dan goethite, mineral mampu memperoleh sisa proses mengisikan maknit dan berguna bagi studi paleomagnetic. Yang terakhir meliputi berbagai array dari semua benda yang mengandung Fe2 +, Fe3 +, atau Mn2 + ions. Ini mungkin termasuk paramagnetic mineral tanah mineral (chlorite, smectite dan glauconite), dan besi manggan carbonates (siderite, rhodochrosite), ferromagnesian silicates (olivine, amphiboles, pyroxenes, dll), serta berbagai ferric-oxyhydroxide mineraloids.

Comments

Popular Posts